Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman nyata, juga keresahan sebagian teman - teman seperjuangan yang selalu bertanya “ Apa Saya Salah Jika Saya Tidak Kuliah?”
Hahaha.. saya yakin , yang nanya kayak gitu ke saya, pasti hidupnya galau bukan main. Kayak orang lagi nyari jati diri & melebihi sakitnya putus cinta!
Saya adalah Rico Huang. Lahir di Jakarta 14 November 1995. Saya adalah seorang Entrepreneur, punya bisnis di Jakarta & membawahi total 25 karyawan. Saya juga menulis beberapa buku yang ada di Gramedia, dan juga buku yang saya terbitkan sendiri ( self publishing ) .
Dulu sering banget roadshow ke kampus - kampus untuk berbagi pengalaman tentang kewirausahaan, sekarang sudah pensiun dan fulltime jadi pengangguran karena usahanya sudah ada yang menjalankan #halah haha engga deh, maksudnya masih full time jadi pengusaha hehe. #LANJUT !
Tapi tahukah Anda, dibalik itu semua saya hanyalah lulusan SMA. Orang berpendidikan rendah yang hanya punya semangat pantang menyerah. Saya sempat berkuliah di Universitas Bina Nusantara, namun saya memutuskan untuk keluar saat Semester 2. Bukan karena masalah ekonomi, juga bukan karena masalah keluarga, tetapi karena keputusan yang saya buat sendiri.
Well, dengan segala pertimbangan akhirnya saya memutuskan untuk keluar kuliah. Lalu bagaimana dengan resiko yang terjadi? Yes, semua berjalan dengan semestinya..
Orang Tua Tidak Menyetujui
Siapa yang tak ingin anaknya menjadi seorang Sarjana, memiliki gelar, dan membuat orang tua merasa bangga atas pencapaian anaknya. Maklum, ayah saya adalah lulusan SMA, dan ibu saya hanya seorang lulusan SMP. Kiranya kalau ada anaknya yang S1 kan ada yang bisa dibanggakan gitu loh.. tapi tidak ada, hahaha kakak pertama (lulusan SMP) punya bisnis online dan puluhan karyawan, yang kedua (lulusan SMP ) juga bisnis online.
Masing - masing dari kami memang bodoh dan berpendidikan rendah, tetapi karena kebodohan itu, kami sadar & kemudian belajar.
Terlepas dari rendahnya tingkat pendidikan, mereka sanggup menghidupi saya beserta 3 saudara. Yes, ayah & ibu memang tidak setuju, lalu saya pun bertanya...
“ Kenapa papa & mama tidak setuju? “ sontak saya.
“ Ya, karena uang pendaftaran kuliahmu sudah mahal, jika kamu memang tak ingin kuliah, kenapa kamu memilih dan melanjutkan? “ kata ayah.. #Plak hahaha
Saya tertawa dalam hati, loh Kok tertawa?!
Iyalah, secara tidak langsung ayah menyetujui, karena alasan utama “ Sayang Uang Pendaftaran“ bukan karena “ Nanti Kamu Ga Punya Masa Depan “ seperti orang - orang yang mem ‘ bully ‘ saya pada saat saya memutuskan keluar kuliah.
Memang saya salah, tak sadar & tak mantap dalam mengambil keputusan saat itu.
Dengan pertimbangan matang akhirnya saya memberanikan diri unutk berbicara
“ Pa... , gini aja, kasih saya waktu 6 bulan, kalau papa percaya, semua uang perkuliahan itu akan balik dalam waktu 6 bulan. Gimana? “
Sontak ayah saya kaget, awalnya ia menolak, namun setelah dipikir - pikir. Ia pun menyetujui...
Campur aduk rasanya, antara lega & deg - degan hati saya....
Lega karena akhirnya saya diberi kesempatan untuk berkarya & membuktikkan, deg - degan karena perjalanan baru saja dimulai.
Tujuan saya keluar kuliah bukan karena ingin malas - malasan, pakai narkoba, nongkrong sambil menenggak bir di club, juga ngerokok bareng teman - teman yang ga jelas hingga larut malam.
Bukan untuk bikin video clip seperti awkaron & young les itu dan bangga atas kenakalan mereka. (Ini lagi terkenal di youtube video clip nya)
Tujuan saya keluar, karena saya ingin membangun usaha, jujur saya adalah orang bodoh yang tidak bisa memanage waktu, sehingga pada saat bersamaan, usaha kecil kecilan saya terbengkalai, alhasil karena kebodohan itulah saya memutuskan untuk keluar.
Mungkin sebagian orang berpikir “ Oh... jelaslah, orang kalau udah kenal duit pasti keluar kuliah “ ada benarnya juga sih, tetapi bukan itu alasan utama saya :)
Sejak SMP 3 saya sudah terbiasa berjualan di sekolah, NgeMC di acara sweet seventeen, membantu ayah berdagang, sampai berjualan online. Semua saya lakukan secara otodidak.
Pernah juga saya mencoba bisnis Mie Ayam yang sukses dengan ditutup senilai 15jt rasanya ga enak HAHA. Juga pernah bisnis baju online yang saya ambil dari Tanah Abang dan tutup dengan sukses senilai 5jt. mantap kan!
Semua saya lakukan secara otodidak, rasanya gengsi jika masih meminta uang jajan sama orang tua, dan sejak SMA saya stop minta uang jajan dan fokus mencari uang sendiri.
Setelah saya memutuskan keluar kuliah, ada banyak sekali orang - orang pintar yang kemudian menasehati saya.
Saya cukup terbuka dengan nasehat orang, tetapi akhirnya hal itu mengusik hidup saya.
Setelah saya rangkum, statement yang paling membuat saya sedih adalah ketika ada yang bilang
“ Kamu masa ga kuliah, mau jadi apa kamu nanti? Masa depanmu itu hancur.... lebih baik kamu kerja biar jelas dikit hidupmu“
....dan statement ini dilontarkan oleh hampir 10% orang yang tidak mengenal saya.
Kagum saya, mereka bisa meramal masa depan saya sedemikian rupa. Tidak bisa dipungkiri, ada pemikiran yang salah dimana mayoritas orang berpikir bahwa sukses itu harus kuliah. Tidak ada jalan lain... Aneh ya... seperti sudah di program sejak dini.
Begitulah, orang terlalu cepat menjudge tapi lupa untuk mengoreksi diri
Untuk temen - temen seperjuangan saya, please... Jangan baper ( bawa perasaan ), kalau ada orang yang judge diri Anda termasuk impian Anda. Mereka cuma sok tahu aja, biarkan mereka asik dengan pemikiran tradisionalnya, teruslah maju.
Pernah loh, waktu saya mengisi seminar di PGRI Semarang. Dimana isi dari peserta adalah calon guru & dosen - dosen. Suatu menunggu di ruang tunggu, ada dosen yang bertanya “ Mas Rico, kuliah lagi ga nanti? Sayang loh masa ga kuliah, gimana sih? “ hehehe
Gemes saya.... apa yang saya lakukan?
Saya pun tersenyum dan memulai diskusi panjang 4 mata selama kurang lebih 20 menit sambil menunggu seminar dimulai... dan dosen tersebutpun kaget, sontak ia sadar bahwa ia tidak merasa nyaman atas pertanyaan nya pada saya. Sambil geleng - geleng, ia mengakhiri kalimat “ ohya, iya mas maaf, saya salah selama ini, saya baru tahu soal ini & saya setuju atas statement sampeyan“ hehe nyesel deh dia nanya....
Begitulah manusia, selalu cepat berkomentar.
Alhasil... Apakah saya salah? ternyata tidak ! Tidak ada yang salah dari cara saya membangun impian. Saya tak kuliah, bukan berarti saya mati. Terbukti saya bisa survive dan memiliki penghasilan sendiri...
Rasa HAUS itu selalu ada & kuliah belum masuk ke dalam list keilmuan & perjalanan keilmuan yang kemudian saya tempuh, dan saya menemukan sebuah pola yang di dapatkan dari teman - teman seperjuangan. Baik yang tak kuliah / kuliah, mereka bisa sukses kalau ada 1 kemampuan ini.
Saya menyebutnya sebagai “ Street Smart Skill “ atau “ Keahlian Mengasah Skill & Pintar Dijalan “.
Apa ada yang salah? Tidak ada yang salah.... karena benar & salah itu relatif
Ingat... Kuliah itu tidak 100% akan membuat orang lebih sukses di bidangnya.
Jika ia tak memiliki Street Smart, maka ia akan sama saja seperti orang biasanya. Street Mart adalah skill, networking, bisa berorganisasi, bisa belajar dimanapun.
Makanya kenapa sekarang banyak sarjana nganggur?! Ya... karena ga punya skill.. ga punya channel perusahaan yang bisa membuat ia bekerja, tidak mengerti bagaimana cara berwirausaha dan mungkin saja memang dirinya malas. It’s True !
Orang yang kemudian tidak kuliah juga tidak akan 100% akan gagal dan madesu ( Masa Depan Suram ), jika ia memiliki Street Smart Skill / Soft Skill ia bisa survive dan sukses.
Misal : saya punya partner bisnis bernama Aaron Blenda . Ia pandai bisa berbahasa inggris & mandarin, pandai berorganisasi, punya relasi yang banyak. Ia tidak kuliah, hanya lulusan SMA. Karena ia memiliki Street Smart, ia pernah bekerja di Singapore dengan gaji 12juta, sempat ditawari gaji 2x lipat oleh bosnya tetapi ia menolak dan memilih untuk berwiraswasta. Sebelum kami berpartner, ia berbisnis hingga ke Pasar Amerika lewat internet menjual sebuah Kalung Kura - Kura & juga sempat bermain bisnis lokal. Omsetnya terakhir sebelum berpartner juga cukup oke diangka 100jt / bulan dan kemudian kami menjadi Partner Bisnis hingga sekarang. Itulah Street Smart Skill ! :)
Balik lagi, baik yang kuliah ataupun tidak kalau soft skill nya ga diasah, ya nganggur deh lo. haha
Saya pribadi, adalah orang yang haus ilmu,
Bisa dibilang akselerasi belajar saya melebihi tipe -> orang - orang yang kuliah tapi otaknya tak fokus di tempat kuliah....haha.
Emang ada? Banyak!!
Sadar tidak sadar, mereka yang kuliah, tidak semuanya fokus untuk belajar. Karena balik lagi soal mindset. Jadi, bukan salah kuliahnya, tetapi salah orangnya.
Karena akselerasi belajar tersebut, saya mengikut berbagai pelatihan & kursus bisnis. Kalau dihitung - hitung total dana yang keluar bisa melebihi biaya kuliah di Binus selama 4 tahun mulai dari uang gedung, semesteran, jajan, dan transport. Aneh bukan?
Mungkin sebagian dari teman - teman yang tak kuliah juga sama, tak perlu sedih.... saya pribadi belajar secara otodidak, bekerja siang dan malam, sampai akhirnya saya bisa menjadi siapa saya sekarang. Semua lelah terbayarkan hanya bermodal Street Smart Skill.
Prinsip saya “ Lebih baik kehilangan masa muda, daripada masa depan “
Hampir tidak pernah saya nongkrong ga jelas waktu dulu... full banget besarin usaha.
Apa enak? Ga enak :) Tapi itu namanya proses, saya rasa Anda juga akan merasakannya..
Well, mungkin ini menjadi kegalauan beberapa orang, Banyak kasus yang terjadi & mereka kuliah bukan karena malas.... tetapi karena beberapa alasan yang saya rangkum,
diantaranya :
1. Orang Tua Yang Menuntut Anaknya Harus Berprofesi Seperti Dia
Tidak bisa dipungkiri, yang orang tuanya PNS ingin anaknya jadi PNS, yang orang tuanya Dokter, ingin anaknya juga menjadi seorang Dokter.
Miris, tapi itu bukan urusan saya sih , haha
Cuma nanti kalau saya punya anak, saya ga akan melakukan hal tersebut... :)
Hanya karena sebuah PROUD, orang rela memaksa anaknya seperti dia.
2. Kecemasan Akan Sebuah Masa Depan & Rasa Aman Karena Kuliah
Fakta yang terjadi di Indonesia, orang berpikir bahwa jika tidak kuliah kamu akan gagal. Semua orang kalau mau sukses harus berprofesi sebagai Pegawai Negeri. Karena hidupnya jelas, dapat dana pensiunan, asuransi, dan sebagainya.
Mirisnya, Ketakutan ini yang membuat sebagian orang takut, dan memilih yasudah deh daripada saya gagal saya kuliah saja, lagipula, impian saya sudah bisa ditebak meski saya tidak tahu harus kemana.
3. Ikut - Ikutan Semua Teman Yang Kuliah, Meskipun Tak Tahu Harus Kuliah Apa & Tujuannya Apa
Ini yang sering terjadi, masa temanku kuliah, aku engga? Malu ah !!
Gengsi ah, yang lain pada kuliah, aku ikut - ikutan aja hehe
Orang merasa aman jika bersama - sama, dan merasa salah jika berjalan sendirian... True!
Jadi Lebih Baik Kuliah atau Tidak Kuliah Ya?
Di dunia ini tidak ada yang baik atau tidak baik.
Tidak ada mana yang benar dan salah,
Karena benar & salah itu relatif. Jika Anda ingin menjadi seorang professional, ya Anda harus kuliah.
Untuk menjadi seorang Dokter, anda harus mengikuti jenjang pendidikan yang ada karena itu adalah SYARAT UTAMA.
Sama kok jadi pengusaha juga ada syaratnya, ada ga enaknya dan hidup sangat amat tidak jelas. hehe.
Untuk menjadi seorang Guru, juga harus berkuliah karena ada syaratnya. Menjadi pengacara juga..
Tetapi, kalau saya tidak minat kuliah gimana?
Yaudah ga usah kuliahlah, haha. repot amat !
Inget mas & mba. Kesalahan yang terjadi bukan karena kuliah / tidak kuliah. Yang terjadi karena orang gagal paham, bahwa ia lupa saat kuliah yang terpenting itu ilmunya. Begitu juga dengan yang tak kuliah, yang terpenting itu bagaimana bisa Survive saat tidak kuliah dengan modal skill & ilmu yang dimiliki.
Kalau kuliah tapi cuma ala kadarnya, ga aktif organisasi, ga punya relasi, dan cuma fokus belajar aja, soft skill juga tidak terasah ya bakal jadi pengangguran.
Kalau ga kuliah tapi cuma males - malesan ga ada kerjaan atau hal - hal yang dipelajari juga bakal sama aja lah nganggur - nganggur juga haha.
Saya punya begitu banyak teman & sahabat, yang kuliah ataupun tidak tetapi mereka bisa sukses, mereka punya skill yang dilatih, suka duka dijalani, hingga semua proses terbayarkan sudah dan indah pada waktunya :)
Lalu apa yang harus dilakukan agar bisa sukses di bidang masing - masing? Saya merangkum pola dalam 3 tips yang bisa dipraktekkan, diantaranya :
- Fokuslah untuk mengasah SKILL bukan mengejar Gelar saja
Di zaman sekarang, yang dibutuhkan sekarang adalah Skill, tak punya skill & tak bisa membantu menyelesaikan permasalahan seseorang? Yasudah habis deh. Asah skill dengan bergaul dengan orang yang positif, belajar, dan networking. Anda punya gelar tapi tak punya skill juga sama saja bohong, siapa yang mau menerima orang tak punya skill di perusahaan yang hanya bermodalkan gelar S1.
2. Bergaulah dengan orang - orang yang tepat
Mau kuliah atau tidak, sama saja. Kalau 2 2nya kuper & kurang relasi, tidak akan bisa jadi pengusaha ataupun professional. Balik lagi, siapa 5 teman terbaik Anda akan menentukan masa depan & penghasilan Anda. Lingkungan yang positif itu sangat baik.
Jadi perhatikan dengan siapa Anda bergaul...
3. Stay Foolish, Stay Hungry
Siapapun Anda, tetaplah haus untuk belajar, belajar pada siapapun. Carilah mentor di bidang masing - masing. Belajar padanya dan buatlah banyak kesalahan. Karena dari kesalahan orang belajar. Intinya, mau kuliah / ga kuliah sama saja.
Semua tergantung keputusanmu & bertanggung jawablah pada keputusanmu.
Ingatlah, yang berhak menentukan impianmu, bagaimana kamu bertindak, dan masa depan cerah yang dicapai adalah dirimu sendiri, bukan orang lain.
Ga usah cari pembenaran karena kamu males kuliah, ga usah juga tiba - tiba mau keluar kuliah kalau belum siap mental & sekedar ikut - ikutan...
Tentukan pilihanmu & jalani itu, niscaya kamu bisa jadi orang sukses yang berguna bagi semua orang, termasuk dirimu sendiri :)
Sekian, semoga jawaban dari pertanyaan ini bisa terjawab bagi teman - teman yang sedang menjalani jalur pendidikan formal / nonformal.
Pendapat saya : Tulisan ini seolah olah menyadarkan statement orang orang yang sering berkata "kamu harus kuliah,kalau nggak ya kamu nggak akan sukses". Dan ini memang tulisan inspiratif bagi kita semua,dan tentunya juga saya yang ikut membaca tulisan ini. Saya harapkan anda semua yang membaca ini bisa meyakini bahwa walaupun anda tidak bisa meneruskan ke jenjang perguruan tinggi,setidaknya itu tidak menjadi anda menjadi sukses dalam hal apapun dan dimanapun.
Sumber : Apa Saya Salah Jika Saya Tak Kuliah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar